Minggu, 22 Januari 2012

Pertemuan Singkat (Checil)

Checil Ahkira Putri adalah seorang cewek pemimpi. Checil selalu percaya suatu saat mimpinya akan terwujud dengan sendirinya didukung doa dan perjuangan. Sebulan setelah mengikuti tes SNMPTN bersama sabahatnya disebuah universitas ternama. Checil dan sahabatnya hanya bisa berharap dapat masuk ke PTN tersebut. Checil sedih ketika reza seorang cowok yang telah lama ia kagumi tidak sedikitpun ingin tau mau kemana dirinya setelah dari SMA yang sama. Reza adalah motivator bagi Checil, ia selalu ada untuk Checil. Reza dipertemukan dengan Checil pada awal ia menginjak SMA, Reza tergolong cowok yang cuek, pintar dan terlebih karena kegantengannya Checil begitu ingin dekat dengannya.
Pengumuman SNMPTN hari ini telah bisa dilihat. Checil tidak begitu ingin melihat karena ia sudah membayangkan dengan 15.000orang pendaftar dan penampungan yg begitu minim, sedikit kemungkinan untuk LULUS. Dini adalah sahabat Checil, mereka berteman sejak kelas 2 SMA. Dini orang yang baik, perhatian dan sangat egois. Pagi ini langit begitu cerah dengan hati bimbang Checil melamun, tiba-tiba ponselnya berdering.
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiing…..
“ygs, sudah lihat hasil tes ?” ucap Dini tanpa salam
“Belum sempat, dirimu sudah lihatkah ?” Checil tertawa
“serius aku nih ygs, kirim data kamu nanti ku lihat !”
“sudah lah dak yakin aku, tadi yang lain sudah sms katanya mereka tidak ada yang masuk PTN” nadanya pun mulai mereda
“Heii.. kamu nih, jangan begitu donk!! Kami emang tidak ada yang lulus, mungkin saja nasibmu bagus” Dini tetap ingin melihat hasil yang sebenarnya
“iya.lah nanti ku kirim saja”
“nah begitu.lah, masak apa hari nih mama mu ygs ?” Dini tertawa
“makanan be pikiran kamu nih. Mama kami gak masak bronis hari ini, tidak ada pesanan”
“ya sudah, kami lihat dulu ya data kamu !! Bye..” Dini pun mematikan telpon
Setelah menerima sms dari Dini, Checil pun melamun “aku mesti gimana !! harapan aku satu-satunya telah sirna.  apakah mama mengizinkan aku untuk tes diluar kota kembali ? Ya ampun.. kayaknya hal yang kutakutkan bakal ku jalani.” Lamunannya terhenti ketika orang tuanya menanyakan hasil PTN nya.
Mama Checil tidak ingin anaknya sedih dan putus asa. Dia selalu menuruti keinginan anaknya, namun hal itu berlawanan dengan papanya yang dari awal tidak mengizinkan Checil untuk memilih universitas diluar kota.
“Papa sudah ikuti keinginanmu, untuk sekarang coba kamu yang ikuti orang tua. Kuliah tidak perlu jauh, dimanapun kamu berada , kalau niat dan berusaha untuk sukses insyaallah kesuksesan akan dipihakmu” Papanya menasihati Checil
“tapi pa, kemarin papa izinkan Checil ikut poltek. Kenapa sekarang berubah pikiran? Checil akan turuti papa kalau dipoltek checil tidak lulus .” Checil pun memohon kepada papanya
“sudah lah, sama saja perguruan tinggi diluar kota maupun disini. Besok papa antar kamu ke PT , kamu pilih jurusan apa yang kamu minati” papa pun langsung pergi meninggalkan Checil
Hal yang Checil takutkan adalah menjadi guru nantinya. Semasa diSMA cita-cita yang paling diseganinya dan sahabat adalah menjadi seorang guru. Menjadi seorang guru adalah tugas mulia, namun hal tersebut berbeda dengan tanggapan Checil dan sahabatnya. Guru adalah objek yang dapat ditiru, selain itu banyak orang yang berkata kenakalan yang kita lakuin semasa sekolah akan kita lihat nantinya pada siswa yang kita ajarkan “karma”. Checil sangat takut jika nanti ia menjadi guru, siswanya akan berprilaku seenaknya.
Detik demi detik berlalu begitu cepat dengan rasa bimbang Checil pun mengikuti keinginan orang tuanya. Hari ini ia pun mendaftarkan diri ke STKIP-PGRI yang diinginkan orang tuanya.
“coba saja reza tahu isi hatiku, pasti dia akan menjadi orang pertama yang memberi semangat untukku!!” Checil terhanyut dalam lamunan “Aduh… lagi-lagi aku bermimpi.”
Setelah mengikuti beberapa persyaratan yang ada checil pun siap mengubah gelar menjadi ‘Mahasiswi’.
Awal yang menyedihkan, semua orang tidak ingin tahu akan perasaan Checil. Checil merasa sepi, kehilangan canda-tawa sahabatnya karena dari beberapa sahabatnya, hanya Lina yang tinggal disatu kota dengannya.
Hari ini mulai registrasi bagi mahasiswa/I baru, Checil ditemani papanya pun sibuk akan aturan yang ada. Disini Checil terlihat senang karena ia bertemu teman baru yang baik dan ramah yaitu Dyani, Maitha dan Fenny. Checil percaya ini adalah jalan terbaik yang telah diatur oleh Allah untuknya. Meskipun ia tidak bersama sahabat-sahabatnya, ia yakin sahabatnya akan selalu mengingatnya. Dyani, Maitha dan fenny telah sahabatan sejak SMA. Mereka cukup baik dalam berteman karena diawal pertemuan jarang ada orang yang langsung bisa dekat seperti yang dilakukan mereka bertiga terhadap Checil. Checil tidak lagi kesepian, walaupun ada satu sahabat yang tinggal disatu kota dengannya, mereka jarang berkomunikasi menggunakan ponsel maupun bertemu langsung. Itu semua dikarenakan tempat kuliah yang berbeda.

***
Semua mahasiswa/I berkumpul disuatu tenda yang telah ditentukan. Dibagian paling depan sudah terdengar suara dosen yang akan membagikan kelompok pergugus. Checil dan ketiga temannya hari ini telah siap mengikuti pra-ospek. Kebiasaan terburuk semasa SMA checil selalu mengabaikan yang ada saat bertemu cowok yang dia suka “Hhahaa… ternyata tidak terlalu buruk kuliah disini, banyak penglihatan juga :D “ dalam hatinya bergumam
Pembagian kelompok pun telah disebutkan, hal yang paling menyenangkan ternyata Checil, Dyani, dan Maitha berada disatu kelompok untuk ospek besok.
“Alhamdulillah yah kita sekelompok” ucap Checil berjalan menuju kelas yang telah ditentukan
“Iya e, ini karena kita kemarin tuh barengan antrinya. Coba kalau tidak bareng, pasti tidak sekelompok” Maitha tersenyum
“cepat lah, nanti kita dimarahi mentor” Dyani sibuk dengan HPnya
“Btw, ruangan kita dimana ? dan siapa nama mentor kita ?” Checil penasaran
“nah,, kurang tau tuh!! ikuti saja orang didepan kita  “ ungkap dyani
Setiba dikelas semua calon mahasiswa/I duduk dan memperhatikan para mentor yang menerangkan tentang kegiatan hari ini, dan keesokkan harinya. checil dan kedua temannya mendengarkan secara seksama, ketika para mentor memperkenalkan dirinya masing-masing diantaranya ada kak Ani terlihat baik,cantik, dan sedikit pemalu. ada kak faris baik, perhatian dan memiliki suara yang indah. Kemudian kak izal terlihat sopan, baik, dan perhatian. Seusai ketiga mentor memperkenalkan diri, selanjutnya calon para mahasiswa/I untuk memperkenalkan diri mereka. Sebelum pulang calon mahasiswa/I diwajibkan untuk mencatat perlengkapkan yang harus dibawa besok. Checil panic begitu melihat bermacam-macam bahan yang harus dibawa “aduh… hari sudah sore. Besok mau datang pagi-pagi lagi, siapa yang mau belanjain semua ini” dengan cepat ia mengetik bahan tersebut kedalam sms kemudian dikirim ke mama.
Hari yang melelahkan Checil pun tidak bisa tidur memikirkan akan hari esok.
***
Sekitar pukul 4.00 alarm pun bordering, semua orang dirumah bangun dan membantu checil mempersiapkan perlengkapan ospek dihari pertama. Tepat pukul 5.15 ia sudah siap untuk pergi, hal tersebut dikarenakan jarak rumah kekampus cukup jauh dan memakan waktu kurang lebih 30menit. Checil selalu menggantungkan mimpinya “semoga saja hari ini aku menemukan pengganti Reza ”
Kampus tampak ramai karena calon mahasiswa/I, Checil pun selalu berusaha mencari seseorang yang bisa menjadi motivasi untuknya. Semua orang sibuk akan perlengkapan yang mereka kenakan masing-masing berbeda dengan Checil yang masih saja mencari-cari entah apa yang dicari, tanpa sadar kedua temannya menperhatikannya dari awal. Checil pun hanya memberi senyuman. Para mentor mulai mengambil alih kelompok ospek dan mengabsen satu per satu, Checil tersenyum dalam hati ia gumam “aseeeekk… akhirnya kutemukan penggantimu, ya.. walaupun jauh sempurna.lah dirimu kayaknya dia cukup baik menggantikanmu  “
Hari yang menyenangkan, ku targetkan dia yang bakal gantikan posisi reza dihatiku. Checil sangat kehilangan sosok reza belakangan ini dan ia selalu mencari orang yang lebih dari reza, namun hal itu percuma, reza begitu sempurna. Perasaan ini berbeda dengan sosok yang ia kagumi saat ini, dia adalah izal salah satu dari mentornya. Checil senang dengan sikapnya yang selalu mengingatkannya pada kakak sepupunya Ade. Kak ade adalah orang yang baik, dia sangat peduli dengan adik-adiknya, selain itu sikapnya yang sopan, lembut penuh tutur kata membuat checil bangga punya sepupu sepertinya.
Semenjak awal pertemuan di hari pertama pembagian kelompok(pra-ospek), Checil selalu memperhatikan mentornya yang bernama izal. Izal adalah sosok orang yang sangat dewasa, dengan pembawaan selalu santai terlihat asyik  . Ospek 3 hari mengisahkan pengalaman yang tak terlupakan, selain mendapatkan teman baru Checil juga mendapatkan orang yang bisa menjadi motivator baginya. Checil sangatlah beruntung, ia tidak pernah kesusahan dalam mendekati seseorang yang ia suka. Namun, dalam hal untuk memiliki seutuhnya tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Pada akhir acara ospek, seorang mahasiswa/I wajib memberikan cindera mata kepada mentor yang dianggapnya pantas. Checil, dyani, dan maitha sangat bingung ingin memberi kepada siapa cindera mata mereka, namun dihati Checil tertuju satu orang yaitu Izal, seorang kakak mentor yang ia suka semenjak pertama ia bertemu.
“Dy, maii .. tuh cindera mata mau dikasih sama siapa ?” Tanya Checil
“gak tau lah, aku juga bingung. Sebenarnya mau kasih kak izal, Cuma hati aku pengen kasih ini sama kak faris” Dyani tertawa kecil
“sama saja,. Hhehe !! kalau kamu ?” Maitha langsung menatap Checil
“Aku juga bingung, kalau ada uang sih bakal ku kasih semua mentor kita !! tapi sepertinya aku kasih kak izal saja, orangnya asyik ,.. ” Checil tersenyum
“ya sudah, kami kasih ini sama kak faris saja kalau begitu ,.” Maitha meminta persetujuan dyani
“okkeh.lah ,.”
Sebelum pulang kami semua kumpul dikelas yang sudah ditentukan. Semua mentor bercerita akan pengalamannya masing-masing dan tidak lupa memberikan nomor ponsel mereka beralasan untuk membantu kami jika diperlukan 
Checil langsung mencatat nomor-nomor kakak mentor dikelompoknya, kemudian ia mengingat…
“sebenarnya aku sudah simpan nomor kak izal, ya.. semalam dia sms kalau hari ini kami semua diharapkan tidak membawa ponsel karena dapat mengganggu aktivitas ospek. Tapi gak ada salahnya kalau aku mencatat kembali, mungkin saja itu bukan nomornya yang sebenarnya.. Hhehe ”
Hari yang begitu melelahkan “akhirnya ospek selesai juga dan sekarang aku jadi mahasiswi sesungguhnya..” kemudian terlintas “Hhmmm.. sedang apa ya kak izal ?? …aduh kok aku jadi mikirin dia sih, belum tentu juga dia punya rasa yang sama  tapi aku tetap senang !!”
Perkuliahan sudah mulai berjalan terutama di prody Checil yaitu fisika. Setelah usai ospek prody fisika langsung aktif belajar berbeda dengan prody yang lainnya. Checil jadi merasakan begitu sibuknya anak perkulihan setelah satu bulan ia kuliah. Sekarang ia jadi sadar sebenarnya reza selama ini tidak pernah bohong akan kesibukkannya. Tiba-tiba checil dikagetkan telpon dari izal. Checil berpikir berulang kali “apa benar ini kak izal? Tumben banget dia telpon.”

“Hei… sedang apa ?” tanyanya langsung
“Hhmm.. Kuliah kak . Kakak sendiri ?”ungkapnya dengan kebingungan
“kakak, sedang nongkrong nih dikost.an kawan dek. Owh ya… Cari kakak cewek dek ?” Izal langsung mengungkapkan maksudnya sebenarnya
Checil tambah bingung ‘kak izal minta cari pacar, gak mungkin deh tuh kakak gak punya pacar !!’ ucapnya dalam hati
“Adek ?? masih disanakah ?” Izal pun tertawa kecil
“Eh… iya kak. Maaf ya, tapi apakah Gak salah kakak minta cari pacar ? pacar kakak yang satu itu mau dikemana ?” ucapnya asal-asalan
“cewek yang mana dek ? Gak ada cewek kakak nih”
Lagi-lagi ia melamun ‘serius gak ya kakak nih !!!! andai saja saat nih dia berusaha mendekatiku, pasti ku terima kelak jika dia memintaku menjadi pacarnya ::hehehe,.. #mengharap banget’ terlintas dipikirannya buat ngerjain kak izal.
“yang benar saja ? lantas cewek yang jalan bersama kakak kemarin siapa .?”
“Kapan dek? Kalau adek gak mau cari ya sudah, gak perlu nuduh yang bukan-bukan lagi. Makasih ya dx !
“nuihhh… kakak nih mudah nian merajuk! “ Checil mulai kesal “Sama adek saja kalau begitu.” Diikuti tawa kecilnya
“Apa adek galak sama kakak ?” Tanya Izal
‘isddah kakak nih, kalau aku bilang suka!! Turun donk harga diri aku. Kok jadi aku yang dibuat bingung’ ungkapnya dalam hati
“Loh, kok kakak ngomong begitu sih ?”
“Adek mau gak jadi pacar kakak !” Izal terlihat seperti hanya ingin mempermainkan Checil, Checil pun gak begitu saja percaya
“Aghhh… kakak nih main-main saja, kakak taruhan ya?”
“maksud adek? Serius kakak nih, mau gak ?”
“Aneh banget, jangan begini donk kak. Adek takut kakak bakal sakiti adek nantinya” Checil berkata lirih
“adek nih, belum apa-apa lah takut disakiti. Kakak yakin adek gak bakal mau! Kalau adek tau kakak yang sebenarnya”
“Emang ada apa dengan kakak ?” Checil semakin penasaran
“Kakak nih gak sebagus yang adek-adek pikirkan, kakak punya sikap yang gak bisa diubah, selain itu ada sesuatu yang orang lain gak tau dan kakak hanya akan kasih tau hal itu sama adek. Mantan kakak pun pergi meninggalkan kakak karena hal itu.”
“sudah malam kak, adek tidur ya… Bye ! “
“owh.. ya sudah. Met bobok saja” Izal pun langsung mematikan telpon

Checil bingung akan sikap kakak Izal yang tiba-tiba datang dan mengejutkannya dengan kata-kata yang terasa aneh untuk didengar. “Apa maksud dia bicarakan hal itu denganku?” Checil pun menyimpan sejuta pertanyaan dibenaknya.

***
Hari begitu cepat berlalu, kak Izal meminta Checil untuk menjawab permintaannya yang kemarin tertunda. Checil sangat kaget ketika ada salah satu teman semasa SMA nya bercerita kalau kak Izal memintanya untuk mencari pacar buat kak izal. Checil tidak bisa menahan emosinya,tiba-tiba ia langsung mengirim pesan, Izal kaget ia tidak menyangka jika Checil akan mengetahui akan hal itu. Semenjak peristiwa itu hubungan antara mereka renggang, kak izal yang dinilai checil baik, perhatian dan bisa menjadi motivator buatnya belakangan ini menjadi sosok yang menakutkan dan tidak bisa disangka. Checil sedih karena ia telah salah menilai orang, dia sungguh tidak menyangka kak izal bisa berprilaku tidak sopan terhadapnya.
Hal itu tidak membuat Checil menyerah untuk mencari tau apa maksud Izal sebenarnya, sehingga ia tau bahwa sebenarnya izal hanya ingin menyembunyikan sikap sebenarnya saja. Semua itu Karena seorang cewek yang sangat dia cinta tega meninggalkannya, dan ia berusaha untuk melampiaskan semua itu pada cewek yang baru didekatnya.
Checil pun akhirnya kembali dekat dengan izal. Sejahat apapun izal terhadapnya, Checil percaya ada sisi lain yang baik. Hingga suatu hari Checil bangga bisa merubah izal seperti apa yang dia inginkan. Izal orang yang baik, dia berprilaku jahat karena alasan tertentu. Mereka pun akhirnya bersama, tanpa keributan dan sangat menjaga perasaan satu sama lain.

Best Friend Forever

Hari ini tanggal 12-12-2011 begitu cantik bagi Cha. Sebelum berangkat kekampus Cha berharap hari ini akan menjadi hari yang tidak terlupakan, dalam khayalannya terlintas ‘Hari ini cha ingin sekali ada seorang pangeran datang menghampirinya dan mengatakan bahwa ia menyukai Cha’ Hhahaha,.
Lamunan pun terhenti saat temannya dyani sudah berada didepan rumah menjemputnya untuk pergi kekampus.
Hari ini lumayan cerah tidak seperti senin belakang yang selalu hujan. Akibatnya Cha, Maitha dan Dyani selalu terlambat datang kekampus. Cha yang sudah siap dari jam setengah 4 tadi, akhirnya langsung pergi dan menghapus bekas khayalannya yang masih tersisa diatas kepalanya.
Setiba dikampus Cha langsung menempati tempat duduknya seperti biasa. Saat ini telinganya sedang mendengarkan dosen yang sedang asyik ceramah didepan kelas. Namun tangannya dengan asyik menulis lirik lagu pinkan mambo-jangan pergi.
Jangan pergi tinggalkanku,
Maafkan semua kesalahanku,
Jangan pergi, aku butuh kamu,.
Selalu….
Dyani mengikuti lirik yang Cha tulis “aku senang loh cha lagu ini, mengingatkan aku sama seseorang…”
Tiba-tiba ponselnya bordering, dilihatnya ‘1 message new’

BFF novi :
Cha,rhe,ter ,..
Bagus ninggal ya,..?

Cha kaget akan sms salah satu sahabatnya, ia tidak menyangka…
Cha langsung memasti hal tersebut pada bunda (Bunda adalah guru cha saat diSMA, bunda terkenal sangat dekat dengan siswa terutama anak sanggar disekolah)
Bundapun dengan cepat membalas.
Bundoo :
Iya nisyah, bagus sudah pergi ninggalin kita jam 4 tadi.

Cha pun tersentak, serasa kepalanya dihantam beban puluhan kilo. Terlintas ia mengingat semua tentang bagus sahabatnya.

Empat bulan sebelum kepergian bagus…
Cha mengenal bagus sejak duduk dikelas 2 SMA, bagus yang terbilang sangat pendiam,sedikit cuek, tetapi ia sangat enak diajak berteman. Hal itu tidak membuat Cha ragu untuk menganggapnya sahabat terbaik. Cha,Reyna, dan Bagus dipertemukan saat duduk dikelas 2 SMA ‘berbeda dengan Tiwi, ia kenal dengan bagus karena salah satu teman dekatnya adalah pacar bagus’. Mereka dekat saat adanya Evence. Evence adalah nama kelas yang dibuat atas kesepakatan bersama. Evence diambil dari kata ‘eleven since one’, saat terbentuknya nama evence kelas yang ditempati cha, reyna, tiwi dan bagus menjadi tentram, selalu berkerjasama, dan saling menganggap satu sama lain adalah saudara. Sejak saat itu mereka berempat bersahabat, sering bertukar cerita, selalu membantu satu sama lain, dan yang terpenting selalu peduli dengan keadaan sesama.
Semua orang sibuk akan urusan kuliahnya masing-masing, tetapi hal itu tidak memutuskan komunikasi antara cha, bagus, tiwi dan reyna. Setelah mengetahui hasil SNMPTN tidak terlihat nama Reyna pada daftar yang lulus, Reyna langsung cepat mengurus tes di polsri(politeknik sriwijaya) sampai ia dapat masuk perguruan tinggi yang telah direncanakannya dengan mantang sebelum tes, sama halnya dengan tiwi. Diantara yang lain tiwi termasuk orang yang beruntung, setiap tes ia lulus hingga akhirnya ia bingung memilih keputusan yang pantas untuknya dan masa depannya kelak. Bagus juga orang yang sangat beruntung, ia lulus Universitas Sriwijaya. Sekolah tinggi yang orang-orang minati. Cha dipisahkan dari mereka, bagus tinggal di Indralaya sedangkan Reyna dan tiwi di Palembang. Walaupun begitu Bagus, Reyna dan tiwi masih sering bertemu sedangkan Cha hanya mendengar cerita saja saat mereka berjumpa.
Bulan ramadhan…
Dari pagi Bagus sudah sms Cha dan Reyna untuk mempersiapkan acara buber anak evence. Disini mereka bingung mau mengajak siapa? Mereka takut nanti anak-anak evence pada tidak ada di sini. Reyna mengusulkan untuk mendatangi satu per satu rumah temannya, bagus dan Cha pun menyetujui hal itu. Mereka kumpul dirumah reyna, disana Cha sempat ngobrol dengan bagus mengenai masalah kuliah dan kabar-kabar anak evence lainnya. Setelah selesai ganti pakaian Reyna langsung menghampiri mereka didepan rumah, dan dia pun tidak lupa mengajak prima. Prima adalah salah satu pencurhat setia cha, Reyna sahabat Cha sepertinya menyukai prima. Namun hal itu masih dipertanyakan hingga sekarang! :) .Cha, Reyna dan bagus langsung kerumah prima. Dari rumah prima kami berjalan kerumah teman yang dekat terlebih dahulu, setiba dirumah andy kami dikagetkan kabar yang tidak enak dari adiknya Andy. Dia mengatakan bahwa kakaknya masuk rumah sakit karena ada cairan diparu-parunya. Cha, bagus, prima dan reyna pun langsung berpikir bagaimana cara menjenguk andy. Sekarang waktu yang sempit. Cha pun memberi ide untuk menjenguk Andy setelah Buber anak evence. Setelah usai mendatangi rumah anak evence, menentukan tempat dan hari diadakannya buber evence, Cha dan ketiga temannya pulang kerumah masing-masing. Cha dan teman-teman senang akhirnya acara buber anak evence pun terwujud, setidaknya lebih dari setengah dari jumlah anak evence yang datang. Cha, Reyna, Tiwi, bagus dan prima sempat berpikir yang bukan-bukan mengenai andy yang terbaring lemah dirumah sakit, mereka menyangka andy bakal meninggal saat melihat kondisi yang begitu memprihatikan. Alhamdulillah hingga saat ini Andy masih hidup dan dalam keadaan sehat.
Ospek diberbagai universitas telah dilaksanakan, dan calon mahasiswa/I baru telah resmi menjadi mahasiswa/I. Sebulan setelah kuliah Cha cerita dengan bagus melalui ponsel tentang apa saja yang terjadi disekolah barunya, dari ia ospek hingga dia ketemu cowok yang dianggap bisa gantikan reza dari kehidupannya. Cha tidak pernah memutuskan komunikasi dengan sahabatnya ia selalu menelpon sahabat jika sahabatnya butuh tempat curhat. Begitupun dengan bagus dia selalu ada untuk Cha dan teman lainnya, bagus adalah sahabat yang baik, dia selalu membantu cha, dia selalu mendengarkan cerita cha mengenai hal apa saja, dia juga selalu siap mencari jawaban saat cha butuhkan, dan yang paling penting dia adalah translator hidup Cha. Bagus tidak pernah bosan mendengarkan cerita cha mengenai reza yang tidak ada habisnya.
Hari ini tiwi sedang bersedih, ia diputuskan oleh pacarnya putra. Tiwi sangat sayang dengan putra, walaupun berpacaran jarak jauh, tiwi selalu menjaga baik hubungan mereka. Saat ini tiwi butuh hiburan Cha bingung mau menyarankan apa!!. Sampai akhirnya Reyna dan bagus mengajak tiwi jalan-jalan, dihadapan sahabatnya tiwi tanpa malu mengeluarkan air mata, baru kali inilah tiwi menangis karena cinta.setelah tiwi selesai cerita, Baguspun meminta tiwi dan reyna memilih sebuah kotak music untuk diberikannya kepada meya pacarnya. Disebuah tokoh unik mereka menemukan yang dicari bagus, tanpa disadari haripun sudah sore akhirnya mereka pulang kerumah masing-masing. Bagus dan Reyna mengirim pesan kepeda Cha yang isinya mereka hari ini jalan-jalan, dan bagus telah membeli kotak music untuk pacarnya.
Cha hanya bisa mebayangkan wajah para sahabatnya yang baru saja usai kumpul. Cha pun langsung mengingat sesuatu “KOTAK MUSIC” ‘cha harus cari itu, bagus sudah dapat!! Kenapa cha tidak?’ cha terseenyum sendiri sambil memandang sms dari sahabatnya.
***
Indonesia digemparkan karena menjadi tuan rumah sea-games.
Beruntung sekali untuk anak perkuliahan dipalembang. Pada saat pembukaan dan penutupan acara sea games berlangsung perkuliahan diliburkan. Sahabat cha semuanya pulang walapun libur hanya beeberapa hari.
Pagi-pagi buta cha langsung sms reyna memberitahukan kalau ia ingin berbicara, karena ada waktu akhirnya reyna langsung mau diajar ngobrol melalui ponsel.
“Haloo,…”
“iya, kenapa Cha?”
“Reyna putus ya saama galih?”
Galih adalah pacarnya reyna sejak kelas 1 SMA. Mereka merupakan pasang cukup serasi walaupun begitu reyna dan galih sering berantem dari masalah kecil hingga besar.
“siapa yang bilang?”
“gak kemaren bagus sms, katanya reyna putus. Kok bisa?”
“kamu nih gimana sih? Yang putus tuh bagus dengan meya! Kemaren emang reyna mau putus Cuma gak jadi, barusan rey mau Tanya kenapa bagus putus?”
“loh bukannya reyna yang putus, ..” cha bingung “ighhhhh.. payah nih bagus memutar cerita dia? Ya sudah kalau gitu nanti cha tanyain bagus dulu ya! Byeee” cha langsung memutuskan pembicaraan mereka
Jadwal kuliah cha hari nih sampai malam, ada waktu istirahat yang digunakan cha untuk cerita bersama bagus. Tanpa basa basi cha langsung menghubungi bagus.
“Haiiiii,.. ganggu gak nih!!”
“gak lah cha, lain ya yang banyak bonus!!!! Transfer dong cha?”
“iya kalau bisa, dimana dirimuh sekarang?”
“dirumah,..”
“gak kuliah?”
“dilubuklinggau cha, yo gak kuliah lah. Aku kan sekarang lagi sakit!! Kau nah gak jenguk,..”
“aku kuliah gus, meya sudah jenguk?”
“gak tau dia..”
“lohh .. kok bisa! Kau kenapa putus?”
pembicaraan terpotong karena bagus kedatangan tamu, cha tidak berniat mematikan telponnya namun dosen yang mengajar telah datang.
Pembicaraanpun disambung dengan sms, bagus meminta cha untuk menelpon kembali namun karena tidak ada waktu cha pun tidak bisa menghubunginya.
Seminggu setelah pembicaraan ditelpon kemarin, difesbuk bagus mengomentari status Cha, dan ia menawarkan kotak music yang akan diberikannya kepada meya waktu itu. Kotak music itu belum sempat ia berikan karena hubungan mereka telah kandas terlebih dahulu. Awalnya bagus minta bayaran RP.40.000,- tetapi cha menolak dan akhirnya mereka pun bersepakatan untuk barter barang.
Bagus begitu baik, saat cha ujian bagus selalu meluangkan waktunya untuk membantu cha mengarang jawaban. Namun hari ini bagus tidak membalas pesan yang cha kirim padanya dan beberapa teman lainnya. Cha sedih karena tidak ada yang bisa membantu cha mengerjakan tugasnya, cha tidak begitu menanyakan kemana sahabatnya satu ini. Hingga keesokan harinya reyna memberitahukan cha kalau bagus masuk rumah sakit. Awalnya cha beranggapan biasa saja, cha yakin bagus hanya sakit biasa. Pada malam harinya novi mengirim yang isinya bagus ‘koma’ dirumah sakit, dan meminta bantu untuk mendoakan kesembuhan bagus. Cha kaget, ia ingin menjenguk bagus disisi lain ia memikirkan biaya,kuliahnya hingga akhirnya ia hanya bisa doa dan selalu memantau keadaan bagus. Cukup lama bagus terbaring koma, Bunda selaku kondinator pengumpulan biaya pengobatan bagus bercerita kepada cha saat mengumpulkan dana yang sudah diperoleh. Mendengar cerita bunda yang memberitahu kalau hidup bagus sekarang hanya tergantung pada mesin membuat cha terus berpikir bagaimana cara membantu bagus.
Hari ini semua orang berduka akan kepergiaan bagus, Cha yang masih dkampus hanya menahan sedih dan mengingat semua memory saat bersama sahabatnya. Begitu tahu jasad bagus akan dikebumikan dilubuklinggau cha pun langsung menghubungi Lina untuk datang bersamanya kerumah bagus.
Setiba dirumah bagus, Cha sangat sedih melihat jenazah yang terbaring tengah-tengah semua orang menangis. Cha, lina, bunda dan teman-teman yang lain ikut mengantar bagus ketempat terakhirnya. Cha masih tidak menyangka sahabatnya pergi untuk selamanya, meninggalkan semua kenangan, para saudara, dan sahabat-sahabatnya.

Bagus kamu harus tahu Cha, Reyna dan Tiwi sangat kehilangan sahabat sepertimu, dan kami juga tidak akan melupakan kebaikanmu terhadap kami. Kamu mungkin menganggap kami hanya seorang teman biasa. Tetapi kami tidak!! kamu adalah sahabat kami selamanya.




Cha posting ini bertepatan 40hari kepergian bagus 22-01-2012