Senin, 06 Desember 2010

Aku dan Perasaanku

Mencintai itu menyakitkan, karena mencintai tak mesti harus dicintai, dan menyayangi tak harus memiliki.
Aku adalah Kyreina Bunga Pertiwi. Teman-temanku suka memanggilku Bunga. Bunga adalah sosok cewek Feminim, manis, sangat ramah dan baik ke setiap orang. Bunga sekolah di SMU terfavorit dikawasan Jakarta Pusat. Di sekolah itulah Bunga menemukan seseorang yang menurutnya sangat berarti dalam hidupnya. Perasaannya terhadap pujaan hatinya itu berawal dari Rasa Kagum. Bunga mengaguminya saat pertama kali ia jumpa yaitu di lapangan basket sekolah, Dia adalah Ibra Aprizal seorang cowok cakep memiliki Kulit yang putih, wajah yang tampan, dan senyumnya yang menawan membuat bunga ingin mengenalnya lebih dekat. selain itu Rizal sangat menyukai permanan bola basket, Rizal adalah kakak kelasnya Bunga. . Rizal memiliki Gaya yang unik sehingga dapat mengipnotis Bunga untuk selalu merindukannya. Awalnya Bunga hanya kagum padanya, dan tidak pernah terlintas dibenaknya perasaan ingin memiliki Rizal. Dan Bunga hanya menganggap Rizal sebagai kakaknya meskipun bunga tidak tahu bagaimana perasaan Rizal terhadapnya..
Hari terus berjalan, semakin hari Bunga semakin dekat dengannya, Bunga sering menghubunginya saat ada masalah, saat malam tiba mereka selalu bertukar cerita, bahkan Bunga sering mengirim e-mail kepada Rizal. Rizal selalu ada saat Bunga membutuhkannya, Rizal selalu mendengarkan Unek-unek bunga saat ada masalah, Tidak hanya itu, Rizal telah banyak mengajarkan Bunga mengenai suatu hal yang belum ia ketahui.
Rizal sudah kelas XII, dan sebentar lagi dia akan melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi yaitu Kuliah. Sedangkan Bunga harus menunggu dua tahun lagi untuk dapat berada disatu tempat dengannya. Hari begitu cepat berlalu Pengumuman akan kelulusan siswa kelas XII telah diumumkan, sedangkan Rizal tidak memberikan kabar pada Bunga akan dirinya. Berapa kali Bunga coba untuk menghubunginya namun kekecewaanlah yang ia dapat. Bunga bingung akan dirinya, apakah Ia telah melakukan kesalahan yang besar hingga Rizal tidak memberinya kabar sampai detik ini. Dengan berjalannya waktu, sedikit demi sedikit ada perasaan aneh di hatinya. Bunga sering memikirkan Rizal, setiap malam Binga sering berharap dapat memimpikan Rizal, Hatinya terasa damai saat melihat senyum Rizal walaupun hanya dalam khayalannya. Mulai saat itu Bunga merasa sangat kehilangan Rizal yang tidak kunjung memberinya kabar. Bunga sangat tidak mengerti akan perasaannya saat ini, apakah ini yang dinamakan CINTA ?

Tidak terasa sudah dua bulan tiada kabar mengenai Rizal. Saat ini Bunga sangat bingung ’jangankan tau nanti dia akan melanjutkan sekolah dimana!’ dimana dan apa kabarnya sekarang pun Bunga tidak tau pasti. Hari demi hari Bunga lalui tanpa hadirnya Rizal, Tidak terasa liburan sekolah telah tiba.

Pagi yang cerah saat yang tepat untuk bersantai diakhir pekan, tiba-tiba terasa getaran dari saku kanannya. Bunga kaget saat dilihatnya ’Rizal memanggil’. Bunga bingung harus bersikap bagaimana. kesal, kecewa, ingin marah semuanya telah berkumpul diangannya. Ia coba untuk tetap tenang dan mengangkat telpon Rizal.
”Halloo...” ucap Bunga dengan rasa benci bercampur senang
”Heii, adek sombong yah sekarang..” ucapnya tanpa rasa bersalah.
Bunga sangat bingung akan perkataan Rizal, sebenarnya yang selama ini menghilang tiada kabar Rizal atau dirinya?
”Adek!!” seru Rizal bingung karena tidak ada jawaban dari semberang ”kok diem? tidak seperti biasanya!”
Aduh kok bisa-bisanya Aku menghapus semua kesalahan yang telah dia lakukan terhadapku, Bunga sangat bingung akan perasaannya. Hatinya begitu senang ketika mendengar suara Rizal yang selama ini telah dinantikan.
”Owh.. tidak ada apa-apa kok, mungkin perasaan kakak saja!!” Jantung bunga berdetak kencang karena perasaan yang memburu dihatinya ”Oyah, kakak dimana sekarang? kok tidak ada kabar belakangan ini?”
”Maaf banget yah dek! bukan maksud kakak sengaja tidak memberitahu kabar kakak ke adek!” Ucapnya dengan penuh hati-hati ”Tapi... kemarin-kemarin kakak sibuk untuk mempersiapkan SNMPTN. Btw, bagaimana nilai rapor adek? Masuk jurusan Ipa atau Ips?”
”Owh, begitu yah. Kakak tidak perlu minta maaf itu bukan masalah!” Bunga sangat bingung dengan perkataannya barusan, seolah-olah yang bicara bukanlah dirinya melainkan Hatinya. ”Adek belum tau dapat jurusan apa? Walikelas suruh adek menunggu sampai nanti saat pembagian kelas.”
”Baguslah kalau begitu, semoga saja adek dapat di jurusan yang adek suka” Rizal terdiam, dan sepertinya dia sedang mencari bahan pembicaraan ”Oyah,.. mau liburan kemana nih..?”
”Belum tahu, kayaknya sih nggak kemana-mana!”
”Kok gitu? ”
”Nggak ada uang, Sudah dulu yah kak!” Ucap Bunga dengan penuh pertimbangan ”Nanti adek telpon kembali.. Bye!!” Bunga langsung mengakhiri pembicaraan.
”Bye..”
Hari ini Bunga sangat senang, Apalagi saat Rizal menjelaskan alasannya menghilang belakangan ini. Bunga bertanya didalam hati ’Apa yach yang sedang dipikirkan kak Rizal sekarang?’ Lamunannya terhenti saat mendengarkan pembicaraan Orang tuanya yang akan mengirimnya untuk libur ke tempat neneknya diluar kota.
Bunga merasa ia sangat beruntung tahun ini, pertama orang tuanya membelikannya handphone baru di umurnya ke-16, dan yang kedua Ia akan berlibur keluar kota. Papanya telah membelikan 2 tiket untuk Bunga dan Gibran adiknya.

***

Malam yang indah, dihiasi bintang-bintang yang terang benderang. Stasiun Kereta Api tampak ramai dipenuhi anak sekolah yang sepertinya akan berlibur. Setelah mendapat tiket dari papanya, Bunga langsung mengajak adiknya untuk masuk dan menempati tempat duduk didalam Kereta Api, Dengan Ponsel ditangannya, Bunga mencoba untuk menghubungi Rizal. Bunga kecewa saat Rizal me-Reject telepon darinya, Bunga berusaha untuk tenang, Didalam ketakutan yang menari-nari dibenaknya, Bunga takut jika nanti Rizal melupakannya, Bunga takut jika Rizal sengaja menjauhinya karena pacarnya dan Bunga sangat takut...
Jantung Bunga seakan berhenti saat Ia lihat Rizal ada dihadapannya, Dia adalah Ibra Aprizal. Apa maksud semua ini? kami dipertemukan disatu tempat yang tidak ditentukan. Bunga merasa ini tidak hanya kebetulan belaka melainkan sudah direncanakan oleh Sang Pencipta, Hhehehe.... Bunga semakin yakin jika dirinya sekarang mencintai Rizal karena jiwanya terasa damai saat melihat bola mata Rizal yang indah menatapnya dengan heran. Rizal tidak mengenalinya sekarang, Bunga kecewa pada Rizal, namun dilain sisi Bunga senang karena bisa memperhatikan Rizal dari dekat tanpa sepengetahuan dia. Rizal tampak ganteng malam ini, dan aku suka itu. 
Beberapa kali Bunga coba untuk memberitahu Rizal akan keberadaannya, namun Rizal tetap tidak bisa menemukannya yang berada satu meter dibelakang Rizal. Bunga senang bisa melihat Rizal dari dekat. Kereta Api telah berjalan menjauhi stasiun, Semua penumpang tertidur pulas saat larut malam. Rizal sangat tertidur pulas malam ini, tidak seperti teman-temannya yang sibuk dengan berbagai macam permainan, bahkan ada yang sibuk foto-foto.
Sebentar lagi kereta akan tiba ditempat tujuan. Mata Bunga tertuju pada seorang cowok yang masih tertidur pulas, Bunga melihatnya dengan seksama beberapa dari temannya telah bergantian membangunkannya. Namun hasilnya dia masih terlelap dalam mimpi. Beberapa menit kemudian kereta tiba ditempat tujuan, semua penumpang berdesakkan untuk keluar menuju ’ruang tunggu’. Bunga kembali melihat Rizal, kali ini dia sudah benar-benar terbangun dan berjalan dengan Ransel dibelakangnya menuju ’ruang tunggu’.


Hari begitu cepat berlalu, tidak terasa liburan sekolah telah usai. setelah Liburan Bunga pulang dengan sejuta cerita dan harapan. Setiba disekolah Bunga menceritakan semua yang telah terjadi diawal liburannya kepada para sahabatnya. Dan Bunga sangat berharap suatu saat Rizal mengetahui akan perasaannya.
Sekarang Bunga sudah duduk dikelas XI Ipa, itu adalah pilihannya. Disini Dia menemukan teman-teman baru yang sangat ramah, dan baik terhadapnya diantaranya Tiwi, Rhere, Ditha, Novi, Lina, Emoet, Cory, Fidri dan Tia. Mereka selalu setia mendengarkan ’Curhatan Bunga’ tentang pujaan hatinya yaitu Rizal. Bunga sangat senang memiliki teman seperti mereka.
***

Setelah pertemuan di Kereta saat liburan kemarin, Rizal selalu sibuk akan tugas kuliahnya. Inilah yang membuat Binga dan Rizal semakin menjauh, Suatu hari Bunga merasa senang karena Rizal bisa meluangkan waktunya untuk bertukar cerita dengan Bunga. Namun, Semua itu berubah jadi kekecewaan, setelah Rizal memberitahukan Bunga bahwa sekarang dirinya telah menemukan ’pujaan hatinya’ atau ’PACAR..!!’ Bunga sedih, Harapannya salama ini menjadi pupus. Rizal tidak menganggap Bunga special dimatanya melainkan hanya menganggap Bunga seperti adiknya sendiri. Bunga tidak tahu harus bagaimana, karena Bunga tidak ingin kedekatannya dengan Rizal berubah karena masalah Bunga ’ Menyukainya’ . Hingga akhinya Bunga berusaha semampunya untuk menutupi perasaannya terhadap Rizal. Bunga tidak bisa memastikan apakah perasaannya ini akan tetap sama seperti dulu hanya sekedar kagum? atau malah sebaliknya semakin dalam ingin memilikinya??

Teman-temannya selalu menyadarkan Bunga akan adanya dunia yang indah tanpa kehadiran Rizal dan merekalah yang telah membangunkan Kyreina Bunga Pertiwi dari mimpi buruknya mengenai Ibra Aprizal. Hari demi hari Ia lalui dengan berbagai pertimbangan, hingga akhirnya Bunga menetapkan hatinya untuk menganggap Rizal hanya sebagai kakaknya dan membunuh perasaannya terhadap Rizal. Sekarang Bunga bisa tersenyum ikhlas walaupun didalam hatinya terdapat luka yang sangat dalam.



~ The End ~



Ingin rasanya kututup mata ini untuk selamanya..
Agar tak lagi kulihat indahnya matamu..
Agar tak lagi kulihat manisnya senyummu..
Agar telinga ini tak lagi mendengar suaramu..
Agar bibir ini tak lagi memanggil namamu..

Dan...
Agar hati ini tak lagi berharap tentang dirimu..!!

”Aku hanya mampu berharap suatu saat akan ada keajaiban terjadi,,
Namun aku sadar, Aku bukanlah seorang sahabat yang tak berguna
Untukmu..[!?]”


 Ongoeee Luph Maii Cweettiiey 

2 komentar: